Pada awal-awal era milenium ini mulai familiar dengan situs pertemanan yang ada di internet, pada awal pertama trend situs pertemanan ini diawali pada sekitar tahun 2002 dengan diperkenalkannya friendster yang dibuat oleh Jonathan Abrams.
Namun pada tanggal 4 februari 2004 seorang yang bernama Mark Zuckerberg meluncurkan situs pertemanan yang diberi nama facebook yang pada awalnya digunakan sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Dengan tanpa diduga perkembangan facebook sangat pesat dalam waktu yang relatif singkat dan dikenal dan digunakan layanannya oleh masyarakat hamper seluruh belahan dunia tak terkecuali Indonesia.
Selain 2 situs peretemanan diatas masih banyak lagi nama atau alamat situs pertemanan yang lain yang perkembangannya memang tak seheboh frindster dan facebook seperti myspace, orkut, multiply, meetup, tribe, linkedin, monster dan tidak ketinggalan ada juga situs pertemanan buatan negeri sendiri yaitu temanmaster, sohib dan fupey.
Memang semua hal di dunia ini memiliki dua sisi yakni sisi baik dan sisi buruk seperti pepatah yang mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Demikian pula sama halnya yang dialami oleh situs pertemanan seperti Friendster dan Facebook. Kali ini saya mencoba sedikit membahas dan sharing tentang pro danh kontra situs pertemanan di Negara saya tercinta Indonesia.
Pada awalnya situs pertemanan memiliki tujuan yang mulia yaitu menjalin tali silaturahmi yang lebih luas tanpa ada batasan jarak dan waktu. Hal ini dapat dibuktikan secara nyata lewat pengalaman masing-masing pengalaman pengguna, seperti disaat kita putus hubungan dengan teman-teman sewaktu kita sekolah dahulu tiba-tiba secara disengaja atau tidak dapat menemukan account teman yang sudah lama tidak berhubungan dan tidak tahu kabar masing-masing sehingga silaturahmi dapat kembali terjalin. Selain itu kita dapat menjalin silaturahmi dengan orang-orang baru yang kita temukan di situs pertemanan tersebut. Dalam perkembangannya situs pertemanan bukan saja sebagai sarana informasi tapi juga dapat menjadi sarana untuk ajang bisnis, banyak account jasa dan barang menawarkan dan menjual berbagai barang yang dibutuhkan, ini ada sebuah hal yang sangat berguna bagi pengguna situs pertemanan itu sendiri karena dapat dengan mudah mencari barang atau hanya sebagai referensi dan tidak sedikit juga barang atau jasa ditawarkan dengan harga yang sangat bersaing.
Pada masa pemilihan umum situs pertemanan ini juga banyak digunakan para calon wakil rakyat untuk berkampanye dan bahkan kini banyak dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan juga hukum mungkin ini salah satu wujud dari demokrasi yang ada di Indonesia, banyak yang memasukkan hal ini sebagai hal yang positif tapi tidak sedikit pula yang memandang hal ini sebagai hal yang negatif.
Entah karena adanya kesempatan atau memang pola pikir manusia yang buruk, tak sedikit pula situs pertemanan dijadikan sebagai satu sarana untuk melakukan hal yang negatif. Belum lama ini kita digegerkan dengan berita penjualan manusia atau prostitusi dengan menggunakan sarana situs pertemanan, tentu bukan hal negatif ini saja yang ada dalam situs pertemanan ini sehingga sempat menjadi polemik dalam masyarakat bahkan belum lama ini ada yang memberi pendapat bahwa situs pertemanan itu haram.
Pada akhirnya sebenarnya kita sendiri yang dapat membuat sesuatu hal, dalam kasus ini situs pertemanan menjadi baik atau buruk pemanfaatannya. Dibutuhkan kesadaran dan niat yang baik dalam menilai sesuatu yang kita gunakan seperti situs pertemanan, pada dasarnya dengan pemanfaatan yang baik situs pertemanan ini dapat menjadi hal yang sangat berguna bagi kehidupan para penggunanya dan mungkin pula dapat menemukan jodoh anda di situs pertemanan tersebut.
Namun pada tanggal 4 februari 2004 seorang yang bernama Mark Zuckerberg meluncurkan situs pertemanan yang diberi nama facebook yang pada awalnya digunakan sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Dengan tanpa diduga perkembangan facebook sangat pesat dalam waktu yang relatif singkat dan dikenal dan digunakan layanannya oleh masyarakat hamper seluruh belahan dunia tak terkecuali Indonesia.
Selain 2 situs peretemanan diatas masih banyak lagi nama atau alamat situs pertemanan yang lain yang perkembangannya memang tak seheboh frindster dan facebook seperti myspace, orkut, multiply, meetup, tribe, linkedin, monster dan tidak ketinggalan ada juga situs pertemanan buatan negeri sendiri yaitu temanmaster, sohib dan fupey.
Memang semua hal di dunia ini memiliki dua sisi yakni sisi baik dan sisi buruk seperti pepatah yang mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Demikian pula sama halnya yang dialami oleh situs pertemanan seperti Friendster dan Facebook. Kali ini saya mencoba sedikit membahas dan sharing tentang pro danh kontra situs pertemanan di Negara saya tercinta Indonesia.
Pada awalnya situs pertemanan memiliki tujuan yang mulia yaitu menjalin tali silaturahmi yang lebih luas tanpa ada batasan jarak dan waktu. Hal ini dapat dibuktikan secara nyata lewat pengalaman masing-masing pengalaman pengguna, seperti disaat kita putus hubungan dengan teman-teman sewaktu kita sekolah dahulu tiba-tiba secara disengaja atau tidak dapat menemukan account teman yang sudah lama tidak berhubungan dan tidak tahu kabar masing-masing sehingga silaturahmi dapat kembali terjalin. Selain itu kita dapat menjalin silaturahmi dengan orang-orang baru yang kita temukan di situs pertemanan tersebut. Dalam perkembangannya situs pertemanan bukan saja sebagai sarana informasi tapi juga dapat menjadi sarana untuk ajang bisnis, banyak account jasa dan barang menawarkan dan menjual berbagai barang yang dibutuhkan, ini ada sebuah hal yang sangat berguna bagi pengguna situs pertemanan itu sendiri karena dapat dengan mudah mencari barang atau hanya sebagai referensi dan tidak sedikit juga barang atau jasa ditawarkan dengan harga yang sangat bersaing.
Pada masa pemilihan umum situs pertemanan ini juga banyak digunakan para calon wakil rakyat untuk berkampanye dan bahkan kini banyak dimanfaatkan untuk kepentingan politik dan juga hukum mungkin ini salah satu wujud dari demokrasi yang ada di Indonesia, banyak yang memasukkan hal ini sebagai hal yang positif tapi tidak sedikit pula yang memandang hal ini sebagai hal yang negatif.
Entah karena adanya kesempatan atau memang pola pikir manusia yang buruk, tak sedikit pula situs pertemanan dijadikan sebagai satu sarana untuk melakukan hal yang negatif. Belum lama ini kita digegerkan dengan berita penjualan manusia atau prostitusi dengan menggunakan sarana situs pertemanan, tentu bukan hal negatif ini saja yang ada dalam situs pertemanan ini sehingga sempat menjadi polemik dalam masyarakat bahkan belum lama ini ada yang memberi pendapat bahwa situs pertemanan itu haram.
Pada akhirnya sebenarnya kita sendiri yang dapat membuat sesuatu hal, dalam kasus ini situs pertemanan menjadi baik atau buruk pemanfaatannya. Dibutuhkan kesadaran dan niat yang baik dalam menilai sesuatu yang kita gunakan seperti situs pertemanan, pada dasarnya dengan pemanfaatan yang baik situs pertemanan ini dapat menjadi hal yang sangat berguna bagi kehidupan para penggunanya dan mungkin pula dapat menemukan jodoh anda di situs pertemanan tersebut.